Ozon kutub utara terus menipis, bahkan nyaris berlubang. Penurunan temperatur stratosfer yang jadi penyebab.

Saat temperatur turun melebihi ambang batas, awan terbentuk di  stratosfer. Halogen, khususnya polutan, seperti klorin dan brom, berubah  menjadi senyawa kimia yang bereaksi dengan cepat di ozon. “Semua  berubah drastis,” kata Salawitch.
Tahun ini sistem angin kutub yang dikenal dengan nama “pusaran kutub”  sangat tenang dan stabil. Hal itu berperan dalam menurunkan temperatur  di daerah Kutub Utara. Penurunan drastis ini, jika terjadi di Kutub  Selatan, dipastikan bisa membentuk lubang ozon karena lapisan ozon di  sana lebih tipis daripada di Kutub Utara.
Saat ini pusaran angin sudah menghilang dan udara dari luar Kutub  Utara yang lebih hangat bisa masuk dan memperbaiki lapisan ozon.
Jika ozon berlubang, semakin banyak radiasi ultraviolet yang mencapai  bumi yang bisa memicu penyakit kulit. Dengan lapisan ozon yang semakin  tipis saja orang berkulit sensitif akan semakin mudah terbakar sinar  matahari. (National Geographic Indonesia/Agung Dwi Cahyadi). 
No comments:
Post a Comment